Perjuangan
pasangan yang penuh dengan pro dan kontra ini bermula dari tournament sekelas
GPG, yaitu Macau Open GPG. Pada event ini mereka yang berada di pool bawah
secara tidak disangka bisa menembus final. Belum mempunyai ranking BWF tidak
menyurutkan semangat mereka untuk terus membuka asa bagi Indonesia.tampil di
final, mengalahkan ganda campuran Indonesia non pelatnas yang mempunyai
pengalaman cukup yaitu Vita Marissa/Hendra Aprida Gunawan dengan 21-14 dan
21-18.
Tontowi
Ahmad yang pada mulanya diragukan bisa mengimbangi permainan wanita yang telah
2 kali mendapat gelar juara dunia bersama pasangannya terdahulu Nova Widianto
bernama lengkap Liliyana Natsir ini, akhirnya bisa membuktikan kemampuannya. Ketepatannya
sebagai pasangan peraih gelar pemain wanita terbaik 2007 versi majalah bola
ini. Tontowi pernah dicoba berpasangan dengan beberapa pemain wanita spesialis
ganda lainnya seperti Greysia Polii, Shendy Puspa Irawaty, Vita Marissa, Rani
Mundiasti dan Richi Puspita Dili tetapi sepertinya belum menemukan kecocokan. Tetapi
dengan pasangannya saat ini, dia seperti menemukan semangat baru.
“doakan
saja ini awal yang baik untuk kami” ujar liliyana yang ditemui usai
pertandingan.
Seperti
yang kita ketahui Vita Marissa lawannya di final merupakan mantan partnernya di
ganda putri dan sempat menjuarai beberapa tournament bergengsi termasuk china
masters dan indonesia open.
Seperti
belum puas dengan kemenangan di Macau mereka mencoba peruntungan di Indonesia
GPG dan Malaysia GPG 2011, ternyata mereka juga meraih juara pada 2 kejuaraan
bergengsi ini. di Malaysia GPG dengan mengalahkan pasangan tuan rumah Chan Peng
Soon/ Goh Liu Ying dengan skor ketat 18-21 21-15 21-19.
Hal yang
sama terjadi saat India Open 2011, meraih juara dengan mengalahkan teman
sekompatriotnya Fran Kurniawan/ Pia Zebadiah dg straight set 21-18 dan 23-21,
pada tournament yang berhadiah 17.500 dollar AS ini Liliyana/Tontowi
mengalahkan Shin Baek Chol/Kim Min Jung dengan rubber game 21-8 16-21 dan 21-14
di Round 2 sedangkan di round pertama mereka mendapat bye. Di Quarter Final,
Nova/Vita, ganda campuran lawas non pelatnas Indonesia jadi lawan mereka,
lagi-lagi dapat dikalahkan dengan rubber game 17-21 21-12 dan 21-9. Sedangkan di
SemiFinal Muhammad Rijal/Debby Susanto yang tak lain teman seperjuangan mereka
menjadi lawan yang tidak memberatkan mereka, pasalnya pada menit ke 32 Debby
Susanto mengaku cidera pada bagian pinggangnya pada angka 15-9 di set ke2.
“perjalanan
masih panjang dan kami harus selalu waspada karena masih banyak lawan yang
belum pernah kami temui, China, Denmark, Korea, bahkan Malaysia dan China
Taipei pun saat ini mempunyai ganda yang sangat berpotensi.” LILIYANA NATSIR