Sabtu, 17 Maret 2012

VITET (Vita Marissa/Liliyana Natsir)

Liliyana Natsir/Vita Marissa yang merupakan unggulan 4, tidak disangka bisa menembus Final Djarum Indonesia Open 2008.
“nyangka sih nggak, tapi bersyukur deh bisa nyumbangin gelar buat tuan rumah.” Ujar Vita saat ditemu setelah dirinya dan Liliyana shoting di studio TRANS corp dalam acara Ceriwis yang memperingati hari anti Narkoba sedunia.
Hal serupa juga disampaikan Liliyana Natsir partner Vita Marissa. “ kayaknya kami memang lagi menemukan permainan kami, jadi doakan saja bisa bertahan lama ya gak hanya di tahun ini tetapi juga di tahun-tahun yang akan datang”
Liliyana Natsir yang juga berpasangan dengan Nova Widianto di ganda Campuran kandas di Semifinal oleh pasangan Denmark Thomas Laybourn/Kamilla Rytter Juhl begitu pula dengan Vita Marissa/Flandy Limpele menyusul kekalahan ganda no 1 dunia unggulan Indonesia ditangan Zheng Bo/Gao Ling dengan straight set 21-16 21-18.
Padahal seminggu sebelumnya, Liliyana/Nova meraih gelar di ajang Singapore Super Series
“sepertinya faktor kelelahan, dan rekor pertemuan kami terakhir dengan ganda Denmark ini 1-1” ujar Nova
Liliyana/Vita yang dianggap menyelamatkan “muka” bangsa mendapat apresiasi yang sangat tinggi oleh masyarakat. Memang sejak UBER CUP 2008 mereka memang menjadi idola layaknya Susi Susanti, Mia Audina di era 90-an.
“memang sudah menjadi sorotan saya, sejak mereka memberi perlawanan keras saat FINAL UBER CUP kemarin “ kata MENPORA ADHYAKSA DAULT.
“saya harap ada generasi penerus seperti mereka ini, saya harap mereka (Liliyana/Vita) terus diberikan latihan dan bekal agar bisa terus mendulang prestasi, seperti yang kita ketahui prestasi sektor putri kita sangat minim. Saya sangat bangga dengan mereka. Saya tunggu gelar berikutnya dari pasangan ini” lanjutnya.
Pasangan yang saat itu menduduki peringkat 7 dunia pernah menjuarai China Masters 2007 dengan mengalahkan Zhao Ting ting/ Yang Wei sang tuan rumah dengan rubber game 12-21 21-15 21-16 jelas ini sangat mengejutkan karena inilah tournament pertama pasangan Vita/Liliyana. Dan di semifinal Indonesia Open 2008 mereka menghadapi pemain unggulan 1 China Zhang Yawen/ Wei  Yili juga dengan rubber game 21-16 14-21 21-18. Padahal melihat H2H nya dalam 3x pertemuan Indonesia tidak pernah menang sekalipun. Inilah yang menumbuhkan semangat tersendiri bagi mereka (Vita/Liliyana).
Di Final pun pasangan ini menunjukkan kualitasnya dengan mengandaskan unggulan 3 asal Jepang Satoko Suetsuna/Miyuki Maeda dengan straight game 21-15 21-14. Sayang pada bulan Januari 2009 Vita Marissa mengundurkan diri dari pelatnas karena suatu masalah. Sehingga pasangan ganda utama Indonesia ini pun terpecah karena tidak mungkin Liliyana yang notabenenya masih merupakan anggota pelatnas berpasangan dengan Vita Marissa non pelatnas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar